Digital Marketing Gading Serpong – Langkah Sukses Transformasi Bisnis Offline ke Online
1. Rancang produk/jasa kita sebagai solusi atas suatu masalah konsumen.
Menurut Doddy Lukito,
simplifikasi pelayanan untuk health care sangatlah penting karena menghemat
waktu dan biaya. Melalui aplikasi Halodoc, sekarang user tidak perlu lagi
berlama-lama mengantre mengambil nomor antrean dan menunggu di ruang tunggu
pasien karena sudah bisa langsung konsultasi dengan dokter. “Inilah salah satu
kelebihan dari kemajuan teknologi digital,” imbuhnya. – Digital MarketingGading Serpong
Digital Marketing Gading Serpong |
Lalu menurut Elisa
Suteja, dengan menginput teknologi digital pada servis food and beverage membuat
penjualan Fore Coffee meningkat hingga 1500% sejak diluncurkannya aplikasi Fore
Coffee pertama kali di tahun 2018. Berawal dari berjualan dengan store yang
kecil dan susah dijangkau oleh pelanggan, Elisa mencari cara agar pelanggan
dengan praktis dapat memesan kopi dan diantarkan ke tempatnya masing-masing.
“Customer tidak hanya offline, tetapi juga online. Dan dengan aplikasi Fore
Coffee, untuk memesan kopi sekarang hanya one click away dari pelanggan,”
katanya.
2.
Selalu mendengarkan kritik dan masukan dari konsumen.
Pak Awi menyampaikan bahwa aplikasi bukanlah solusi utama, melainkan identifikasi masalah-lah yang merupakan solusi. “Tugasnya aplikasi itu mempermudah, yang memecahkan masalah itu sebenarnya adalah identifikasi masalah itu sendiri,” katanya. Maka dari itu, sangat penting agar identifikasi masalah dapat dilakukan secara benar. Kuncinya agar bisa mengidentifikasi masalah konsumen dengan benar adalah dengan cara mendengarkan keluh kesah, masukan, bahkan kritik tajam dari konsumen itu sendiri. - Digital MarketingGading Serpong
Hal ini dipertegas oleh
Doddy Lukito yang menyatakan, “listening to our customers adalah kunci. Kami
berjanji 60 menit obat pasti sampai ke customer kami. Karena customers HaloDoc
berbeda dengan customers Sweet Escape, dan Fore Coffee, customers HaloDoc
cenderung lebih emosional karena yang kami layani ini orang yang keluarga atau
kerabat atau dirinya sedang sakit. Jadi sekali lagi kuncinya listening to our
customers.”
3.
Membangun hubungan baik melalui interaksi digital yang menyenangkan.
Dalam transformasi
bisnis dari offline ke online, membangun hubungan baik dengan pelanggan adalah
hal yang penting. Diperlukan deskripsi produk yang serba jelas dan lengkap di
setiap tampilan layar gadget. Dan tidak kalah penting data-data tentang apa
yang pelanggan suka dan tidak suka. Aplikasi harus bisa membaca dan mengetahui
alternative-alternatif yang kemungkinan disukai pelanggan. Hal inilah yang coba
dijelaskan oleh Elisa Suteja, “make sure customer experience adalah product! Kita
selalu butuh feedback dari customer berupa kritik dan saran. Karena kritik dan
saran itu membantu kita untuk menjadi lebih baik. Lalu data-data seperti pesan
dari mana, paling suka rasa apa juga tak kalah penting. Pokoknya harus really
understand the customers,” imbuh Elisa Suteja
Senada dengan Elisa
Suteja, Pak Awi menilai customer experience harus sangat diperhatikan. Beliau
merasa amat bahagia jika pelanggannya merasa bahagia dan puas. Menurutnya
kepuasan customer-nya dapat ia nilai dari social media para pelanggannya. Jika
mereka mem-posting hasil foto yang diterima dari Sweet Escape ke akun social
media pribadinya, berarti mereka puas terhadap hasil foto yang diberikan.
Karena, lanjutnya, “kepuasan costumer sangatlah berarti. Itu dapat menutupi
jerih payah dan kesulitannya selama ini mencari fotografer-fotografer yang OK
dan profesional di berbagai negara. Dan kami akan memberikan potongan harga
untuk customer yang memesan jasa kami lagi untuk foto di destinasi berikutnya.”
Berikut adalah 3 kunci
suskes transformasi bisnis offline ke online yang disampaikan oleh
Komentar
Posting Komentar